HokiAmat

HokiAmat
  • Updated:April 23, 2020 12:46 am
  • Last visit:April 23, 2020 12:43 am
  • Member Since:April 23, 2020 12:44 am
 

Profile Ads

Personal

Dari pengamatan langit, mereka menemukan adanya sebuah titik hitam yg dikelilingi beberapa http://jogjamedia.co/ bintang. Bintang-bintang itu selalu berubah posisi, tetapi titik hitam itu nir pernah berubah. Orang Mesir kemudian menganggap titik hitam itu merupakan surga . Suatu loka yg abadi. Tak pernah berubahRaja Khufu ingin memperoleh keabadian sehabis dia mangkat . Ia ingin menuju nirwana yg telah dilihatnya di langit. Maka ia memerintahkan untuk menciptakan suatu bangunan yang bisa menghantarkan jasadnya berangkat menuju ke keabadian. Oleh para arsitek dan penasehat pakar kerajaan, disepakati bahwa bangunan yang akan menghantarkan jasad Raja Khufu ke surga itu berbentuk pyramida. Bentuk https://aulasabiertas.congresos.unc.edu.ar/perfil/hokiamat/ pyramida diyakini menjadi simbol kehidupan …Alkisah, Nakht adalah penduduk Mesir yang tinggal di sebuah desa, di tepian sungai Nil. Setiap awal musim panas, utusan Raja Khufu menyusuri desa-desa pada sepanjang sungai Nil, mencari laki-laki yang bertenaga & tegap buat dipekerjakan membangun pyramida. Nakht bersama adik lelakinya, Deba, terpilih sang Kaem-Ah, sang utusan Raja. Maka dalam tahun 2480 SM berangkatlah mereka ke Giza. Sebelumnya, ayah dan kakek Nakht pun sudah dipanggil untuk bekerja membangun pyramida.Kakek Nakht bercerita, dia bekerja menciptakan tangga menuju ke langit. Bagaimana pun berusaha, Nakht tidak pernah bisa membayangkan, tangga menuju langit itu seperti apa. Setelah beberapa hari menyusuri sungai Nil, tibalah https://buzzon.khaleejtimes.com/author/hokiamat/ mereka di Sakkara. Di tempat itu Nakht melihat tangga berbentuk pyramida, dan barulah dia paham apa yang dikerjakan kakeknya dulu.